Cara Mengatasi ‘Filler Words’ dalam Public Speaking di Kota Bogor

  1. Perlambat!

Berapa kecepatan pikiran? Otak kita membutuhkan 50 sampai 150 milidetik untuk bereaksi terhadap rangsangan sederhana.

Saat berbicara, terkadang kita butuh merumuskan ide dalam pikiran kita sebelum mengatakannya. Waktu“ biarkan aku berpikir” ini sering kali diisi dengan kata- kata penopang.

Bila Kamu melambat saat berbicara, Kamu akan mempunyai lebih banyak waktu untuk menemukan frasa yang tepat.

Dengarkan pembicara publik terkenal. Mereka berhenti setelah setiap kalimat. Jeda seperti itu juga menolong audiens menganalisis apa yang telah dikatakan.

  1. Tarik napas!

Menarik napas dalam- dalam merupakan cara lain untuk memperlambat dan mengatasi filler words. Saat kita berbicara, kita mengembuskan napas.

Tubuh kita membutuhkan oksigen, jadi kita perlu menghirup sesekali. Anggap koma dan titik berhenti sebagai tanda untuk bernapas.

Saturasi oksigen memengaruhi produktivitas mental kita dan akan membantu Kamu berpikir lebih cepat. Dengan beberapa latihan, Kamu bisa menerapkan metode ini secara alami tanpa ada yang menyadarinya.

  1. Tahu harus berkata apa.

Pernahkah Kamu memperhatikan bahwa semakin gugup Kamu, semakin banyak kata penopang yang Kamu gunakan?

Ketika ide- ide kita tidak teratur, kita tidak peduli ke mana jalan pemikiran kita akan membawa kita. Kebingungan ini membuat kita stres.

Cobalah buat menyiapkan konsep pidato Kamu. Dengan begitu, jika Kamu melupakan sesuatu dan mulai gugup, Kamu bisa meninjau ulang rencana Kamu dan beralih ke poin berikutnya.

Strategi ini tidak hanya bermanfaat untuk membuat presentasi Kamu terstruktur; itu juga merupakan pereda stres yang ampuh, dan semua pembicara publik menggunakannya.

  1. Latihan.

Persiapan dan latihan merupakan kunci sukses public speaking. Semuanya akan menjadi lebih mudah dengan latihan.

Banyak orang takut akan keheningan dan mencoba menghindarinya dengan menggunakan kata- kata pengisi, tetapi latihan akan membuat Kamu lebih nyaman berbicara.

Kamu dapat berlatih di acara publik mana pun. Misalnya, Kamu dapat memberi selamat kepada seseorang selama acara khusus dengan mengatakan sesuatu yang lebih rumit daripada hanya“ Semoga Kamu sehat”.

Pikirkan tentang apa lagi yang dapat Kamu katakan dan hindari kata- kata pengisi.

Kita cenderung menggunakan filler words daripada mengatakan,“ biarkan aku berpikir.” Mereka memberi kita perasaan aman, seperti cangkir teh atau sandal favorit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *