Cara mengatasi grogi

Cara mengatasi grogi

  1. Persiapan matang

Sama seperti aktivitas lainnya, persiapan matang akan menciptakan performa yang juga matang. Ketika seseorang merasa benar- benar siap, tentu rasa percaya diri juga meningkat.

Dengan demikian, akan lebih mudah untuk berkonsentrasi saat menyampaikan sebuah pesan.

Memastikan persiapan sudah cukup matang bisa dilakukan dengan banyak riset, menuliskan apa pertanyaan dan jawaban yang bisa jadi muncul, hingga berlatih. Coba lakukan simulasi di depan kaca atau orang terdekat yang bisa memberikan umpan balik secara objektif.

  1. Pilih topik yang disukai

Saat harus berbicara di depan publik, sebisa mungkin pilih topik yang paling disukai. Jika tidak ada pilihan topik, coba lakukan pendekatan lewat cara yang khas diri sendiri. Misalnya, saat harus berbicara seputar dunia kerja, awali dengan bercerita singkat mengenai pengalaman paling menarik selama bekerja.

Dengan cara ini, maka topik yang dibawakan tentu akan menjadi lebih menarik. Ini dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan riset dan persiapan matang.

Jangan salah, antusiasme ini bisa dirasakan oleh orang yang menyaksikan. Mereka bisa ikut tertarik dengan apa yang disampaikan, jika memang topik atau cara menyampaikan berkaitan dengan hal yang disukai. Jadi, cara mengatasi grogi bisa dicoba sejak awal ketika diberikan pilihan tema apa yang akan dibawakan.

  1. Kenali tempatnya

Sebisa mungkin, kunjungi terlebih dahulu tempat Kamu akan melakukan pidato atau performa. Baik itu ruang konferensi, kelas, auditorium, maupun aula besar. Kenali betul bagaimana gambaran ketika nanti Kamu berada di depan hadirin. Cara ini akan membuat seseorang lebih siap dengan apa yang akan dihadapinya.

Hal ini juga berlaku saat melaksanakan rapat virtual seperti Zoom meeting dan semacamnya. Ketahui apa saja fitur yang ada dalam aplikasi semacam itu. Apabila memungkinkan, lakukan latihan dengan orang terdekat agar tahu apa yang harus dilakukan saat berinteraksi dengan peserta meeting.

  1. Jangan membaca

Sebisa mungkin, pahami apa yang akan disampaikan. Jangan hanya membaca kata demi kata dalam bentuk naskah. Ini hanya akan membuat hadirin merasa bosan dan tidak memahami apa yang disampaikan.

Buat poin- poin dari apa yang ingin disampaikan dalam kertas kecil. Ketika merasa kehilangan fokus, lihat kembali apa yang perlu dibicarakan agar tetap fokus. Strategi ini merupakan cara mengatasi grogi yang ampuh agar apa yang disampaikan tetap pada jalurnya.

  1. Hargai penanya

Ketika ada umpan balik dari hadirin seperti pertanyaan atau komentar yang cukup sulit, beri respons yang tepat. Mulai dengan memuji atau berterima kasih atas apa yang mereka sampaikan. Ini akan menunjukkan bahwa Kamu merupakan sosok yang santai dan berpikiran terbuka.

Jika tidak tahu apa jawaban dari pertanyaannya, sampaikan dengan jujur. Tekankan bahwa Kamu akan mencari tahu lebih banyak seputar hal itu. Jangan lupa antisipasi munculnya pertanyaan sulit dengan berlatih sebelum presentasi atau berpidato.

  1. Bayangkan kesuksesan

Menariknya, otak manusia tidak bisa membedakan mana aktivitas yang hanya dibayangkan dan kenyataan. Untuk itu, coba berlatih puluhan kali dan membayangkan hadirin memberikan tepuk tangan. Jika dilakukan terus menerus, bayangan ini akan menjadi keyakinan bahwa Kamu mampu melakukannya.

Sebaliknya, jangan sampai terjebak dalam bayangan kecemasan seperti gagal presentasi atau tidak mendapat perhatian hadirin saat berpidato. Ini hanya akan membuat rasa cemas menjadi kian nyata.

  1. Temukan rutinitas yang menenangkan

Setiap kali harus tampil di depan orang banyak seperti membawakan presentasi atau berpidato, sebisa mungkin temukan rutinitas yang menenangkan. Setiap orang punya cara berbeda. Lakukan apapun yang membuat pikiran menjadi lebih rileks, seperti berolahraga ringan atau meditasi.

Jangan lupa untuk menerima rasa grogi yang muncul. Bahkan orang profesional yang sudah sering tampil pun masih mengalami ketegangan sebelum unjuk gigi di depan publik.

Bahkan menariknya, rasa cemas bisa menjadikan seseorang pembicara yang lebih baik. Mereka akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk riset dan memastikan persiapan benar- benar matang.